Aku,
Esmeralda dan Larissa berangkat menggunakan Kereta Api yang diberi nama
Ciremai. Aku mengartikan Ciremai dengan Cinta Bersemi Dengan Damai. Wadidaw.
Kami bertiga (Wahyu, Intan dan Uut) memulai
perjalanan dari Kota Cinta (Bandung) pukul 6.15 pagi. Untungnya kami semua
cutinya di-approved, berhubung
keberangkatannya hari kamis soalnya.
Sebenarnya meeting point kami langsung di Pelabuhan
Jepara hari Jumat 5 Juli pukul 5 pagi. Berhubung di antara kami bertiga tidak
ada yang mengenal lokasi Jepara, makanya kami memutuskan untuk datang lebih
awal dan ikut sebagian rombongan dari Semarang.
KA.Ciremai
membawa kami tiba di kota dengan icon
Lumpia dan Bandeng sekitar pukul 2 siang. Sedangkan janji ikut rombongan
Semarang adalah jam 10 Malam. Yash,
masih ada waktu sekitar 8 jam untuk mencari serpihan hati disini.
Membawa
gembolan (tas dan pernak perniknya) tentu membuat mobilitas kami terbatas. So, kami ucapkan terima kasih kepada WARLOG (Warga Lokal) yang sangat
responsif ketika kami menanyakan apakah ada yang bersedia kami titipkan harta
berharga kami (kek bawah emas batangan aja). Special thanks to kak Saber dan Kak Fara.
Taman Segitiga Erlangga yang ramai dikunjungi |
Setelah
menitipkan hati (aka GEMBOLAN), kami mengisi perut di Taman Segita Erlangga.
Sambutan beberapa kuliner khas seperti Tahu Gimbal dan Es Dawet Durian
sepertinya seruh. Lokasi strategis dekat simpang lima dengan harga kaki lima.
Oh iya, ada juga iringan musing spesial klasik tapi aku lupa namanya.
tahu gimbal taman segitiga erlangga semarang |
Tahu gimbal
merupakan makanan klasifikasi berat yang terdiri dari bahan utama yaitu udang
goreng tepung, telor ceplok, bumbu kacang dan lontong. Renyah, gurih dan cukup
membuat perut terisi. Harga seporsi Rp 20.000.
Es Dawet Durian Taman Segitiga Erlangga Semarang |
Sebagai desert kami memilih Es Dawet Durian,
berbeda dari daerah di Jawa Tengah yang dikenal dengan Dawet Ayu atau Dawet
Ireng. Di sini ternyta malah yang terkenal Dawet Duren. Secara konsep adalah
dawet putih yang disuguhkan bersama duren. Walhasil rasa kuahnya aja sudah
berbauh duren. Makyoooos. Harga
seporsi Rp 25.000, iya, lebih mahal desert-nya
dari pada makanan utama.
Sehari Menjadi Body Guard Dua Dokter Gigi Hitz Bandung |
Setelah
mengisi perut kami menyempatkan berkeliling Simpang Lima yang kebetulan juga
sedang ada acara APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). Bisa
dibilang simpang lima lagi rame-ramenya. Mampir sholat di Masjid Raya
Baiturahman selanjutnya kami mampir ke Lekker legendaris di Semarang.
Lekker Paimo, perpaduan cita rasa tradisional dan modern |
Lekker Paimo, perpaduan cita rasa tradisional dan modern |
Lekker Paimo, perpaduan cita rasa tradisional dan modern |
Lekker
terbaik seantero Bumi. Kami menyebutnya Lekker Paimo. Lekker yang secara tempat
dan branding enggak banget menjadi
tujuan wisata. Tapi justru itu yang menarik. Bagaimana mungkin Lekker yang
dijual menggunakan sepeda modifikasi di pinggir saluran air bisa terkenal dan
direkomendasikan oleh khayalak ramai. Dan ternyta rasanya itu SAVAGE. Sudahlah,
silahkan dating sendiri ke Semarang dan cari di maps letak Lekker Paimo. Aku
juga gak nyangka lokasi yang terdaftar di maps adalah lokasi gak permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar