Melanjutkan
tulisan kemarin tentang Tim Beregu Badminton Putra yang meghadapi China difinal, dimana Indonesia kalah dengan skor 3-1. Kali ini yang akan dibahas
adalah balas dendam Anthony Sinisuka Ginting terhadap tunggal putra China (Chen
Long).
Pada babak
final beregu memang Ginting bukan kalah dari Chen Long, tetapi kalah dari Shi
Yuqi. Publik Indonesia mayoritas terharu dengan perjuangan Ginting di final
beregu, dimana Ginting sempat mengalami kram kaki pada akhir set ke tiga.
Ginting yang tetap memilih bertarung dengan kondisi telah mengalami perawatan
dua kali oleh tim medis terlihat begitu heroik. Walaupun akhirnya Ginting harus
menyerah saat lawan mendapatkan match
point.
Chen Long
sendiri sebenarnya mengalahkan tunggal putra muda Indonesia lainnya yaitu
Jonathan Christi. Jojo kalah 3 set dengan skor tipis. Perlu diketahui Chen Long
adalah peraih emas olimpiade dengan segudang prestasi lain dibelakang. Chen
Long pun 7 tahun lebih tua dari Ginting.
Sesuai
tulisan sebelumnya dimana pertarungan yang tidak seimbang bukan harus dihindari
oleh yang lebih lemah secara hitungan di atas kertas. Pertarungan seperti ini
merupakan kesempatan percepatan yang dimiliki sih “lemah”. Dan Ginting
mendapatkan kesempatan itu. Mengalahkan sang peraih emas olimpiade tentu
membuat mental Garuda Muda ini mengeras pasca kalah di final beregu.
Sakit yang
didapatkannya saat final beregu terbalas dengan kemenangan telak 2 set langsung
(21-19 dan 21-11) dari sang juara. Percepatan ini didapatkan Ginting yang masih
berusia 22 tahun karena mengambil pertarungan-pertarungan yang tidak seimbang
itu.
Untuk kita
yang tentu masih merasa muda, LETS ROCK!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar