Ini merupakan malam ketiga saya tidur di Rumah Sakit untuk
menjaga Ibu saya. InshaAllah ini juga menjadi malam terakhir sebelum besok
beliau pulang kembali dengan sehat. Ini bukan kali pertama ibu saya dirawat di
RS. Namun, kali ini ada hal istimewa yang ingin saya ceritakan pada pembaca.
Selasa, 4 April kemarin sekitar pukul 15 sore hp berdering.
Ingat saya saat itu terlihat panggilan masuk dari Ibu di telepon. Namun, sayangnya saat
yang bersamaan saya sedang ikut melakukan akad kredit sebagai bagian pekerjaan.
Saya putuskan untuk tidak mengangkat panggilan pertama itu, sembari berniat
menelpon balik ketika akad selesai.
Puji Tuhan, saya bersyukur, ternyata Ibu tidak apa-apa
menurut Om saya. Beliau sebenarnya bisa berdiri dan berjalan seperti orang
normal. Namun, dikarenakan beliau merasa ada yang salah dengan tubuhnya makanya
beliau memutuskan untuk mendatangi Rumah Sakit yang jaraknya sekitar 5 menit
dari tempat tinggal.
Tetap saja, bayangkan jika itu memang adalah telpon yang
memang disaat genting. Bersyukur ternyata Ibu saya menelpon sendirian bukan
karena sedang menahan rasa sakit yang tidak tertahankan, tetapi untuk mengabarinya
anaknya dimana posisi sang Ibu.
Dari sini saya bertekad untuk tidak akan lagi menahan
mengangkat telepon dari beliau. Sungguh durhaka rasanya, jika karena pekerjaan
lantas membuat saya tidak bisa mengangkat telpon orang yang menyekolahkan saya
sehingga bisa mendapatkan pekerjaan itu.
Semoga kesehatan dan kedamaian juga selalu beserta dengan Ibu
para pembaca sekalian. Amiiin.
Paviliun Siliwangi-RS Dustira Cimahi, 6 April 2017
sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/
Paviliun Siliwangi-RS Dustira Cimahi, 6 April 2017
sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar