Sekitar 3 bulan terakhir, terlihat jelas upaya adu domba
yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di negeri kita,
Indonesia. Mereka mulai memainkan isu ras hingga membenturkan Agama dan Negara.
Sosial media menjadi alat utama untuk memulai politik adu domba ini. Memanfaatkan
keyakinan dan iman tiap individu lewat berita-berita yang tidak jelas
sumbernya. Tapi syukurlah di Negeri kita ini masih banyak orang cerdas yang
berusaha mencernah keadaan.
Saya tidak ingin membahas paragraf di atas hingga waktu yang
belum ditentukan. Hehehe.
Saya ingin membahas trend
kekinian yang mampu mengalahkan permainan adu domba di atas. Setidaknya 4 hari
terakhir ini. Ada yang tahu?
Heheheh, trend media
sosial yang berhasil mengurangi tensi panas Negeri ini adalah “Om
Telolet Om”. Apa? Jika pembaca belum tahu kalimat itu, segera,
segeralah menuliskan kata tersebut di mesin pencarian (misal: google). Dan
silahkan mengkerutkan kening kemudian tertawa. Wkakaka
Berikut awal mula Om Telolet Om yang coba saya susun dari ccnindonesia.com dan bintang.com secara sederhana. Jadi Om Telolet Om hanya merupakan sebuah frasa. Bagi yang belum tahu, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang besifat non-predikatif (tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat). Jadi Om Telolet Om murni adalah sebuah istilah yang muncul begitu saja tanpa sengaja atau tidak melibatkan ahli bahasa dalam penyusunannya, hehehe. Jangan berat-beratlah.
Frasa ini muncul diawali oleh sekelompok anak muda di Jawa
Timur yang “iseng” meminta supir bis
membunyikan klaksonnya. Mereka murni untuk iseng alias mencari kepuasan diri saja. Nah, dalam meminta
para supir membunyikan klaksonnya, para pemuda ini meneriakan “pak telolet pak”
atau om telolet om”. Selain berteriak, mereka juga menuliskannya di lembaran
kertas yang diangkat ketika bis lewat. Telolet
karena bunyi klakson memang terdengar seperti kata “telolet”. Belakangan muncul juga klason yang dimodifikasi dengan
berbagai irama, hal ini juga membuat Om Telolet Om makin viral.
Setelah melakukan aksinya, mereka mengunggah ke-iseng-an itu
di media sosial. Ternyata respon masyarakat positif, banyak yang terhibur
hingga pada akhirnya mengikuti aksi iseng tersebut. Mulailah makin banyak saja
masyarakat yang menjadi Telolet Hunter. Selebritas dunia pun
banyak yang membuat postingan terkait om telolet om. Menurut saya jika
diamati, faktor yang mempengaruhi om
telolet om menjadi popular adalah ekspresi bahagia dari para pemuda
tersebut. Maklum saja, situasi tegang akhir-akhir ini membuat tawa makin jarang
hadir di layar kaca, hehehe. Yang lebih menyentuh aksi ini juga dilakukan oleh
anak-anak kecil di daerah pantura dan lintas Sumatera. Mereka begitu gembira
ketika klakson telolet dibunyikan.
Banyak yang berkomentar “tidak perlu biaya mahal untuk
bahagia” begitu melihat aksi anak-anak ini. Ya memang, begitulah hidup. Di
tengah tensi politik yang naik, Om Telolet Om mampu memberikan
kebahagian tersendiri. Tanpa uang. Kebahagian sederhana tanpa beban. Hal inilah
yang sering terlupakan.
Bahagia tanpa syarat, bahagia tanpa uang, bahagia tanpa
beban. Yang belum bahagia silahkan mencoba ke-iseng-an Om Telolet Om. Semoga
bahagia. Walaupun masih sendirian :p hahaha
sumber gambar 1 : iambuspacker.com
sumber gambar 2 : Bintang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar