Sebuah judul sederhana yang
diangkat dalam tulisan singkat kali ini. Maklumlah penulis sendiri tidak punya
sesuatu yang W.O.W diluar kata sederhana.
Selama memulai On the Job Training di Maybank KCI
Martadinata Bandung intensitas untuk meng-eksplore warna-warni dalam pikiran
makin sedikit. Tulisan ini dibuat masih berhadapan dengan PC-PC dan lampu
benderang sesuai standard tempat kerja.
Terinspirasi dari sebuah tugas
sederhana yang diberikan Mr. F.A.S. Tentang satu bagian dalam tubuh manusia
yang sangat penting. Pernahkah mendengar suara merdu Ari Lasso dengan judul “Rahasia Wanita”?
Kurang lebih liriknya seperti
ini:
Ada Satu
Bagian Pada Perempuan
Yang
Sangatlah Peka
Bila Disentuh
Oleh Lelaki
Dimanakah
Bagian Itu
Maukah Kau
Tahu
Karna Bagian
Itu
Hanya Untuk
Lelaki Yang Cukup Umur
Karna Bagian
Itu Sungguh Sangat Bisa
Buat
Perempuan
Dimabuk
Kepayang, Dimabuk Asmara
Di Manakah
Bagian Itu
Maukah Kau
Tahu
Reff:
Sentuhlah Dia
Tepat Di Hatinya
Dia Kan Jadi
Milikmu Selamanya
Sentuh Dengan
Setulus Cinta
Buat Hatinya Terbang Melayang
(cieeee pada nyanyi nih yey, awas BaPer pangkat
dua)
Iya, bagian itu adalah HATI. Segumpal daging yang akan menentukan kualitas kebahagian
hidup seseorang. Tidaklah salah adalah sebuah petuah dari timur berbunyi:
Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad
(tubuh) ini ada segumpal daging,
Apabila ia (segumpal daging) tersebut rusak
(buruk), maka rusaklah (buruklah) seluruh jasad (tubuh)nya.
Dan apabila ia (segumpal daging) tersebut
rusak (buruk), maka rusaklah (buruklah) seluruh jasad (tubuh)nya.
Satu bagian yang menentukan kualitas hidup
seseorang. Ada orang kaya hidup bahagia karena hatinya baik, ada juga orang
kurang mampu bisa hidup bahagia karena hatinya baik. Namun, tidak sedikit orang
bergelimpangan harta merasa hambar akan kehidupannya. Tidak lain dan tidak
bukan itu diakibatkan karena kurang berkualitasnya sang hati.
Hati-hati menjaga sang hati, dia rentan rusak namun
begitu sulit untuk diperbaiki. Hati yang rusak akibat mengkonsumsi rokok secara
tidak beraturan saja sukar untuk diperbaiki. Apalagi hati yang terbiasa
mencela, menghina dan penuh dendam selama bertahun-tahun. Semoga kita semua
bisa mendamaikan hati kita, agar damai menghampiri detik demi detik dalam hidup
kita. Amiiin.
*semoga sang guru tetap segera dikembalikan kesehatannya dan diperpanjang masa pengabdian beliau dalam mendidik. Biarlah sakit menjadi penghapus dosa beliau dimasa lalu. amiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar