Banyak ide
dalam pikiran, namun sayangnya sering kali ide tertelungkup dalam kepala. Itu
menjadi masalah saya hingga saat ini. Namun begitulah. Itu kehebatan orang
Indonesia. Teringat akan perkataan seorang guru yang saya anggap salah satu
yang paling berpengaruh dalam hidup pribadi ini.
Pembaca
budiman pasti pernah mendengar istilah fungsi manajemen. Ya walaupun bukan
kuliah di jurusan Ekonomi Manajemen, istilah fungsi manajemen telah menjadi
istilah universal dikalangan
pembelajar. Istilah itu adalah POAC. Istilah yang pernah dikemukakan oleh George
Robert Terry mengenai fungsi manajemen menjadi populer disemua kalangan.
POAC adalah
singkatan dari Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian/
pendelegasian), Actuating (penggerakan/
pelaksanaan) dan Controling (pengendalian/
pengawasan). Empat kata mendasar jika
seseorang ingin belajar manajemen. Tanpa bermaksud mendahuli para praktisi dan
akademisi bidang manajemen saya ingin bercerita sedikit tentang apa yang
didapat dari guru saya Mr. F. A. Sabaya M.Pd (bikin keren nama beliau, hehehe).
Orang
Indonesia itu adalah sekumpulan manusia hebat, yang tanpa perlu diajari di
bangku sekolah telah mengenal separuh dari fungsi manajemen (baca: POAC).
Separuh? Ini bukan tentang #separuh jiwa
ku bersama dia kok. Ini serius tentang fungsi manajemen. Hehehe
Mari kita
lihat:
Pertama,
kuat dalam perencanaan (planning).
Jika dalam rapat untuk memberikan usulan pasti banyak yang ingin bicara. Umbar
perencanaan biasa diberikan oleh para pemimpin eksekutif, legislatif hingga
perusahaan swasta. Seakan solusi mereka akan menjadi jawaban atas masalah.
Contoh konkrit bagaimana calon kepala daerah hingga Negara sesumbar janji
kampanye akan rencananya untuk bangsa ini. Kuat bukan? Coba ingat teman-teman
kita dalam pergaulan, bagaimana hebatnya mereka mengatur semua perencanan.
Rencana liburan, arisan dan sebagainya. Hahaha.
Kedua, hebat
dalam pengorganisasian / pendelegasian (organizing).
Ketika sebuah rencana mulai disusun bergegaslah orang terbagi menjadi dua
pihak, antara kelompok hebat dalam menunjuk orang lain dan kelompok mau
mengambil panggung. Orang-orang yang punya kepentingan dan ingin tampil
biasanya akan mengambil porsi untuk tampil dalam panggung (memang ada yang ikhlas
juga sih). Sebaliknya sebagian lagi akan menjadi kelompok yang tidak mau repot
dengan menunjuk orang lain yang dianggap berkompeten (atau orang yang ingin
mereka kerjai, hehehe).
Nah dua
bagian POAC yaitu planning dan organizing adalah kehebatan orang
Indonesia, baik yang tidak mengenyam pendidikan hingga yang sudah S3 bahkan
Profesor. Sayangnya itu baru #separuhJiwa, ibarat seorang laki-laki maka itu belum
dilengkapi tulang rusuknya #eeeaaaa.
Kekurangan
orang Indonesia dalam POAC terletak pada dua bagian akhir yaitu Actuating (pelaksanaan) dan Controling (pengawasan). Ketika rencana (planning) telah tersusun beserta
petugas pelaksanaannya (organizing)
terbagi. Maka, biasanya pelaksanaan akan lari dari yang seharusnya. Entah
berbeda anggaran hingga prosedur, penyimpangan ( default atas actuating) seakan
menjadi hal yang wajar. Lucunya adalah ketika penyimpangan atau pelaksanaan
yang diluar rencana terjadi dan diketahui, orang yang seharusnya menjadi pengawas
(controlling) diam saja jika tidak ada yang mengingatkan untuk menegur.
Lihatlah di sekeliling
kita bagaimana banyaknya orang yang bertindak tidak sesuai perencanaan atau
bahkan tidak bertindak sama sekali adem ayem tanpa dosa. Pengawas yang harusnya
melaksanakan fungsi controlling juga
hanya akan bertindak jika sudah ada tuntutan dari atasan atau kelompok yang
lebih tinggi (besar). Kesalahan berjalan atas actuating dan controlling
terbiarkan begitu saja.
Kuatnya
Indonesia dalam Planning dan Organizing menjadi anugrah. Namun,
lemahnya kita dalam actuating dan controlling menjadi PR besar. Tapi
paling tidak Indonesia telah memiliki #separuhJiwa dari fungsi menajemen (baca:
POAC), ini menjadi modal besar untuk berjayanya negeri kita. Bagi yang
mendalami ilmu ini marilah kita saling mengingatkan dan belajar untuk menemukan
#saparuhJiwaLain , EH salah maksudnya sebagian
fungsi lain. Hihihi
Optimisme untuk memperbaiki kekurangin ini harus dibarengi rasa syukur akan kelebihan yang telah dianugrahkan Tuhan bagi negeri ini.Bandung, 26 september 2016
*sumber gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar