Logika Penting Dalam Belajar
sumber gambar: |
Sejak selasa
kemarin, kami (peserta MDP Maybank) diberikan kesempatan belajar Basic Financial Accounting. Bagi
sebagian yang berlatar belakang akuntansi kemungkinan akan menganggap hal ini sederhana
dan tidak menjadi penantang berat. Sekedar informasi, dari 15 orang peserta,
yang berlatar akuntansi ada empat orang. Jika dihitung siapa saja yang pernah
mendapatkan materi akuntasi sebelumnya (mata kuliah akuntansi walaupun jurusan
lain) maka berkisar setengah dari jumlah peserta pernah mempelajarinya. Namun,
kenyataannya kami sendiri yang sudah belajar akuntansi mengalami kesulitan.
Tidak memalukan
rasanya dikatakan yang jurusan akuntansi saja kesulitan. Pasalnya, sang
pengajar tidak memberikan doktrin debet dan kredit (istilah akuntansi). Beliau
sama sekali tidak menggunakan pendekatan ilmu doktrin akuntansi yang digunakan
kebanyakan pengajar.
Jika pengajar
lain langsung memberikan materi langsung dengan teori akuntansi, maka beliau
memberikan pendekatan logika terlebih dahulu. Analogi/ contohnya seperti ini:
1.
Pertama. Ibarat membangun rumah, maka ada mandor
yang langsung menyediakan bata, pasir, semen, kayu dan lainnya. Sang mandor
hanya menunjukan bagaimana cara membuat rumah dari bahan-bahan tadi tanpa
menjelaskan kenapa sampau ada bahan-bahan tersebut untuk pembuatan rumah.
2.
Kedua. Ada mandor yang mengajarkan bagaimana
atau dari mana bata, pasir, semen, kayu dan lainya itu ada. Barulah diajari
cara membuat rumah.
Hal yang
demikian itu juga terjadi bagi kami. Doktrin yang ada di kampus dipaksa untuk
dibuang. Saya pribadi mencoba mengikuti alur penerapan logika yang ada (tanpa
istilah debit dan kredit sedikit pun). Kesulitan. Namun, menyenangkan.
Yang menarik
adalah teman-teman yang berlatar ilmu lain ternyata malah menikmati proses
belajar yang ada. Dasar keilmuan kimia ataupun matematika malah terlihat
asik-asik saja dalam proses belajarnya.
Ini tentu
menjadi bahan pelajaran bagi kita yang bercita-cita menjadi pengajar, jangan
sampai kita memberikan doktrin kosong tanpa pemahaman: kenapa doktrin itu
sampai ada?
Jika belajar, pahami konsepnya. Dahulukan yang rangka sebelum atapnya
terpasang.
www.wahyurepi.com
***Tulisan
selanjutnya tentang proses belajar akuntansi dengan pendekatan logika dengan
izin Tuhan akan saya post pada besok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar