Indonesia Berwarna
Sebagian membenci yang
lain.
Yang dibenci akhirnya
pun ikut membenci.
Berabad luka semakin
mendalam.
Tak beganti rasa, panah
semakin masuk dalam tubuh.
Makin dalam
meruncingkannya.
Dalam beberapa saat
pembalasan tiba.
Yang merasa sakit,
meringis keluar.
Berteriak dan menari
dalam dendam.
Berharap tangis pindah
pada tubuh pencetus dendam.
Yang tersakiti ingin
menyakiti.
Bola ditendang
memantul, sakitnya pun terpental.
Keduanya merasakan
sakit.
Pahlawan kesiangan
datang memisahkan.
Membuat sekat diantara
gelombang.
Berharap mereka tak berhadapan
dan merusak pesisir.
Itulah kenyataan
pahit.
Keduanya seakan tak
merusak pesisir.
Namun, dendam
terpelihara.
Nada tangisan tak
disamakan untuk menyatu.
Tak ada nada sama
untuk membuat nyanyian kebahagiaan, sebagai pengiring tarian.
Dendam mendalam, panah
semakin masuk dalam sekat hati.
TOLONGLAH.
Selesaikan dilema rasa
itu.
Indonesia itu
berwarna,
Diwarnai oleh mereka
yang berkontribusi.
Dalam keheningan untuk
negeri ini.
Semoga kita saling
memaafkan, atas segala tragedi yang ada.
Dalam penantian
kedamaian.
*www.wahyurepi.com
*sumber gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar