Hangat
sumber gambar: |
Teringat mentari itu.
Dia sering datang,
Bukan hanya sekali, atau dua kali.
Lebih dari itu dalam telusuran memori ku,
Hangat dan terangnya samar-samar masih dalam otak, sedikit
membekas dalam hati.
Terangnya seakan menuntun,
Hangatnya seakan melindungi.
Nyaman diri ini bertemu mentari itu, membuat hari terasa bagai
daun yang dihempas angin. Ringan.
Ketika bertemu, aku rasanya selalu ingin tersenyum ceria memandangi
mentari itu.
Kini,
Sudah beberapa lama aku tidak tersapa olehnya.
Ada kegersangan dalam gurun yang dirasa pasir.
Sejak kapan, entahlah.
Yakin ku dia tetap menjadi mentari, entah bagi siapa pun
itu.
Terang dan hangatnya ku yakin tetap menjadi penuntun dan
pelindung akan siapa yang didatanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar