Perjalanan Sosial dan Spiritual Menuju Provinsi Pembuat Sejarah (1)
29 November 2015, #eeeh mungkin
tulisan ini ketika dipublikasikan sudah nampak basih. Tapi tak mengapa selama
tulisan ini masih bisa memberikan dampak positif. Sering hal-hal basih malah bisa
berubah menjadi sesuatu yang positif. Seperti nasi basi yang kemudian dijemur
untuk dijadikan makanan lagi. Hehehehe
Ya, tanggal 29 November 2015 saya
mengawali perjalanan menuju provinsi Maluku Utara, lebih tepatnya Kabupaten
Halmahera Barat. Bersama seorang rekan (kak Wiwin), kami membawa nama Relawan
Rumah Zakat untuk menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi yang telah
berlangsung sekitar seminggu saat itu. Bahkan informasi dari media sebelum
berangkat, gempa disana bisa berlangsung diatas 100 kali per hari. Awalnya
memang ada ketakutan dalam hati, namun dengan memohon perlindungan kepada Tuhan
dan meminta doa restu dari Ibu akhirnya saya tetap berangkat.
persiapan menaiki KM.Permata Bunda |
Keberangkatan
kami menggunakan KM.Permata Bunda (kapal laut) yang berangkat dari pelabuhan Manado.
Sengaja memang memilih KM.Permata Bunda karena kapal ini langsung menuju
Jailolo (Ibu kota Kabupaten Halmahera Barat). Hal ini membuat kami bisa membeli
bantuan logistik dari Manado. Ya memang untuk provinsi-provinsi kepulauan
seperti Maluku Utara harga barang bisa sangat jauh berbeda dari Manado. Dari
informasi yang telah didapatkan oleh rekan di Maluku Utara kami membeli
keperluan dasar seperti selimut, tikar dan makanan cepat saji.
Sore itu
kepergiaan kami ditemani hujan yang muncul dan pergi berganti dengan matahari
yang malu-malu untuk keluar. Kapal kami mundur sekitar dua jam dari jadwal
keberangkatan. Masih ingat kapal berangkat ketika sayup-sayup adzan magrib
telah terdengar. Hal yang mengesankan dalam awal perjalanan ini adalah ternyata
letak musalah berada dibagian depan kapal, sehingga bisa terlihat bagaimana
kapal kami menantang laut biru dengan selimut malamnya.
Perjalanan secara normal berlangsung
sekitar 12 jam. Sudah niat ketika menginjakan kaki di kapal untuk melihat
matahari terbit di tengah hamparan laut biru ditemani kuningnya matahari. Namun
apa dikata, perjalanan menggunakan kapal non-Pelni memang membuat tubuh terasa
terbang. Sedari malam suasana goncangan kapal terus menemani usaha untuk
terlelap tidur. Walhasil begitu selesai sholat subuh rasanya tak mampu tubuh
ini untuk berdiri tegap menyapa matahari. Langsung saja saya beristirahat untuk
mengumpulkan tenaga, rasanya tak lucu ketika relawan malah K.O begitu sampai
tempat tujuan. Disini juga terbayang bagaimana jika saya berada di wilayah yang
dalam sehari diguncang lebih dari 100 kali gempa, seperti di Halmahera Barat.
Bersyukurlah kita yang memiliki tempat tinggal aman dari suasana gempa bumi.
Oh ia, sebagai informasi buat yang
bingung bagaimana cara sholat di kapal yang bergerak. Ternyata di dalam musalah
sudah terdapat kompas untuk menunjukan arah kiblat. Jadi setiap sholat sudah
bisa dipastikan akan berubah-ubah arah. Ini tantangannya, hehehehe. Saya
sendiri ketika isya ternyata sholat dengan arah yang salah. Aduh arah kiblat
bisa salah, yang bahaya nih kalau salah milih istri, #eeeh. Jadi buat yang mau
menggunakan kapal laut dan menunaikan sholat harap memperhatikan hal tersebut
ya.
musalah yang terletak dibagian kapal, langsung menghadap laut |
Sekitar jam 8 pagi akhirnya kapal
kapal kami tiba di pelabuhan Jailolo. Pelabuhan yang tak besar namun kelihatan
indah dengan beberapa landmark Kabupaten HalBar dibelakangnya. Ada masjid raya,
panggung permanen diatas pantai, rumah adat dan tulisan batu Jailolo City yang
telah menyambut kami.
Disinilah kami memulai misi di
Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Indonesia!
***bersambung ke Perjalanan Sosial dan Spiritual Menuju Provinsi Pembuat Sejarah (2)
Keren. Baca tulisan ini bikin hati lega sekaligus gatal mo koreksi penulisan kata dan beberapa kalimatnya. Ahahahaha. Btw, kapan relawan ngajar di Manado lagi?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusoh ia Kak. bsk sabtu jam 3 yg kelas dinding ada Kak. di pasar Bersehati lantai 3 Kak. klo berkesempatan mari gabung Kak.
Hapusmksh Kak, bsk (sabtu) jam 3 sore ada kls dinding Kak. klo berkesempatan mari gabung kak.
Hapus