Oleh: Wahyu E.N.Repi
(@wahyu_presiden)
Mahasiswa Sebagai Motor
Mahasiswa sebagai motor berarti memiliki kekuatan untuk
menggerakan, dalam pengertiannya itu mahasiswa dituntut untuk bisa memberikan
pengaruh kepada lingkungannya. Perlu diketahui juga pengaruh apa yang bisa
diberikan oleh mahasiswa karena tentu lingkungannya sendiri berharap mendapat
pengaruh positif bukannya pengaruh negatif.
Disini perlu juga dipahami yang dimaksud mahasiswa siapa
saja, kebanyakan memandang mahasiswa hanya dari segi tingkat pendidikannya.
Yaitu orang yang melakukan pendidikan dijenjang universitas, sekolah tinggi
ataupun akademi. Padahal mahasiswa bukan hanya sekedar diukur dari situ saja. Bagi
saya yang perlu ditambahkan adalah orang yang menempuh pendidikan di universitas,
sekolah tinggi maupun akademi yang memiliki tanggung jawab sosialnya.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi, bukan sebaliknya menambah permasalahan.
Kekuatan
Peran dan Fungsi Mahasiswa
Ketika menyandang gelar mahasiswa seseorang secara tidak langsung
juga menerima tanggung jawabnya baik suka atau tidak, secara umum yang mahasiswa
terima adalah tugas sebagai:
1. Direct Of Change, dengan SDMnya yang banyak mahasiswa bisa melakukan perubahan
secara langsung.
2. Agent Of Change, sebagai agent perubah berarti mahasiswa bisa melakukan
perubahan.
3. Iron Stock, SDM dari mahasiswa akan selalu tumbuh, alias tidak habis.
4. Moral Force, mahasiswa dituntut untuk memiliki moral yang baik.
5. Social Control, mahasiswa memiliki kekuatan sebagai kontrol sosial dalam masyarakan
karena kemampuan yang dimiliki.
Senjata Sebagai Modal Mahasiswa
Dalam
memenuhi tugas dan kewajibannya mahasiswa harus mampu menggunakan senjata yang
melekat di diri mahasiswa itu. Setidaknya ada tiga modal penting mahasiswa yang
bisa menjadi senjata, yaitu:
Pertama adalah senjata moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa
dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Ketika mahasiswa memilih moral
baik dalam menjalani kehidupannya yang terjadi adalah mahasiswa menjadi contoh
atau teladan dalam masyarakatnya.
Kedua adalah senjata sosial. Selain tanggung jawab secara individu,
mahasiswa juga memiliki peranan sosialnya, yaitu bahwa keberadaan dan segala
perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus
membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Ketiga adalah senjata intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang
disebut-sebut sebagai insan intelektual haruslah dapat mewujudkan status
tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi
dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan
perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama
menjalani pendidikan.
Dimana
Mahasiswa Dalam Ekonomi Kerakyatan?
Ekonomi kerakyatan
sebenarnya bisa menjadi alat keamanan yang baik. Dimana ketika ekonomi berpihak kepada rakyat
secara seimbang dan adil maka potensi terjadinya kejahatan akan berkurang karena
semuanya diberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya dari kegiatan
perekonomian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar