Tak disangka ini merupakan H-2 dari pergantian tahun. Saya ingin
membagikan cerita saya di H-2 tahun baru ini.
Ketika menulis tulisan ini saya sedang menyusun persiapan fit and proper test om saya untuk
menjadi Dekan di salah satu Universitas Jakarta. Hal yang lucunya adalah untuk
itu saya mencoba membuat makalah tapi saya bingung untuk memulai dari mana (om
sibuk kerja jadi dibantuin lah, dari pada bengong) . Ini karena saya belum
mengetahui bagaimana fit and proper test itu.
Yang saya tau itu adalah tes dengan prosedur kita mempresentasikan visi, misi
dan program kerja kita kemudian para penilai akan memberikan pertanyaan atau
sanggahan terhadap kita.
Yah... itu yang saya tau, namun ternyata teman-teman hal itu
tidak semudah yang saya pikirkan karena kita harus menulis sebuah makalah yang
sudah ada temanya. Dan pertanyaan saya “bagaimana menyusun tulisan kemudian
bisa ada hubungan visi dan misi pribadi?” kurang lebih 3 hari terakhir ini saya
mencoba mencari contoh dengan menanyakan kepada eyang google (bagi saya google
sdh bukan om lagi,hehehe), menayakan kepada beberapa orang yang saya anggap
berkompeten dan hasilnya tidak ada yang spesifik menjelaskan hubungan antara
makalah dan fit and proper test.
Lucunya saat ini pikiran saya tambah bingung karena makalah
yang selama ini saya buat (dari SMA sampai semester 5 dibangku kuliah)
berbanding “aneh” dengan metodologi penelitian ataupun penulisan yang saya
kontrak di mata kuliah. Salah,salah dan salah.... Itulah pikiran saya ketika menyadari akan hal
ini.
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari kejadian ini adalah
ketika kita merasa sudah bisa dengan satu hal maka akan ada hal lain yang
mengganggu pikiran kita. Ya itulah tanda ilmu yang berkembang maupun otak yang
berpikir. Teman-teman sekalian juga pasti pernah atau akan mengalami hal ini.
‘Ketika kita merasa
mengerti akan sesuatu maka disitulah pengertian akan berubah’(@wahyu_presiden)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar