INDONESIA,,,HUTANG
MEMBENGKAK RAKYAK TUTUP MATA!!!!
Sungguh luar
biasa riset yang saya lakukan dalam seminggu ini,dengan hasil yang
mencengangkan, bagi pembaca harap membaca dengan perlahan agar bisa menyerap
informasi dengan baik. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia memang memiliki
hutang luar negeri yang dari zaman reformasi digembar-gemborkan bahwa hutang
itu terus dibayar dan suatu saat nanti akan lunas (kita “amiin” kan dulu
ya,hehehe)
Tahun
|
Jumlah Hutang (dalam rupiah)
|
Perkembangan Hutang
|
2000
|
Rp1.234,28 Triliun
|
|
2001
|
Rp1.273,18
|
Naik Rp38,9 Triliun
|
2002
|
Rp1.225,15
|
Turun Rp48,03 Triliun
|
2003
|
Rp1.232,04
|
Naik Rp6,89 Triliun
|
2004
|
Rp1.299,50
|
Naik Rp67,46 Triliun
|
2005
|
Rp1.313,29
|
Naik Rp13,79 Triliun
|
2006
|
Rp1.302,16
|
Turun Rp11,13 Triliun
|
2007
|
Rp1.389,41
|
Naik Rp87,25 Triliun
|
2008
|
Rp1.636,74
|
Naik Rp247,33 Triliun
|
2009
|
Rp1.590,66
|
Turun Rp46.08 Triliun
|
2010
|
Rp1.618,24
|
Naik Rp27,58 Triliun
|
2011
|
Rp1.803,49
|
Naik Rp185,25 Triliun
|
Mei 2012
|
Rp 1.944,14
|
Naik Rp140,65 Triliun
|
Pemerintah
sendiri sampai saat ini melakukan upaya dalam krisis (saya menyebut hutang
negara kita “krisis”) ini adalah sebagai berikut:
1) Perluasan jumlah wajib pajak dan peningkatan nilai pajak yang harus dibayar (rakyat mulai merasa berat termasuk saya,bayar parkir aja jd naik deh,hehe),
2) Penjualan asset-asset negara
melalui mekanisme privatisasi (bye-bye aseeet),
3) Peningkatan investasi
melalui berbagai bentuk kemudahan seperti tax holiday, jaminan risiko oleh
Pemerintah, insentif dan deregulasi serta fleksibelitas dan murahnya buruh
(bahasa yang susah dimengerti,X_X)
4) Peningkatan eksport migas
dan non migas, (tapi kita mengimport loh,hahaha)
5) peningkatan target
pemasukkan/setoran pendapatan dari setiap departemen dan lembaga negara non
departemen(kalau kinerja loyo gimana dapet uang?awawaw),
6) pengurangan cadangan devisa
untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Disamping itu, pemerintah juga akan (padahal
awalnya kita pengen nambah devisa teruuus)
7) mengurangi pagu alokasi
anggaran tiap-tiap departemen dan lembaga non departemen(alokasi ditambah
kinerja gak naik gmna diturunin? Katanya pengen tiap departemen ngasih duit ke
pemerintah),
8) mengurangi berbagai bentuk
subsidi untuk rakyat sampai pada batas 0 atau tidak ada subsidi (subsidi cabut
rakyat “Innalilaihi Wa Innalilaihi Rojiiiuuun”)
Dengan cara seperti itu,bahkan jika menjual
pulau-pulau Indonesia dengan topeng “Investasi” paling tidak krisis hutang kita
tidak akan lunas hingga 60 tahun lagi (saya udah gak ada di Dunia deh kayaknya)
Kemana
Hutang-hutang ini berlabuh???
Teman-teman pasti bertanya
untuk apa sebenarnya hutang-hutang ini ada? Saya sendiri sebenarnya kurang
tau,tapi begitu membuka situs http://www.presidenri.go.id/index.php/indikator/
langsung kelihatan diapakan hutang-hutang itu. Berikut datanya:
Eh ia teman-teman jika lihat
webnya presiden juga ada data:
jangan kaget ya kalau disitu hutang terus berkurang,itu karena hutang
berdasarkan persen % dari PDB,PDB kitapun memang mengalami kenaikan. Tapi kalau
memang PDB kita naik kenapa hanya presentasinya saja yang berkurang tetapi
jumlahnya malah bertambah? Saya pun bingung,hehehe
Btw
sudah dulu ya analisa negatif saya,jadi rasa berdosa deh,hihihi... Tapi
tenang,setelah riset ini saya keluarkan project saya berikutnya adalah analisa
untuk mengurangi beban hutang kita,ditunggu ya,,, kalau bisa ikuti blog saya
ini dengan login Twitter or Facebook ya
thx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar